Sajak Bagi Guru Bangsa...


TAFAKUR BAGI GUS DUR

Sajak 
ADHIE M MASSARDI

Pada Rabu terakhir di tahun yang ragu
Aku mendengar kabar dingin angin
Lalu orang-orang menyebut namamu
Dalam nyanyian yang tak mungkin

Tapi pada Kamis terakhir tahun yang penuh tangis
Seribu Malaikat berdzikir mengiringi langkahmu
Seribu Bidadari mengikatkan selendangnya pada teralis
Dan aku hanya bisa menggumam: “O, Guruku…”

Kebijakanmu adalah cermin kebajikanmu
Kebesaranmu adalah cermin kesabaranmu
Bahkan ketika angin tak lagi membawa pesan penyair
Kau tetap lebih suka menyapa orang-orang tersingkir

Bunga mekar di taman
Bunga gugur di taman
Engkau duduk di singgasana
Engkau pergi dari sana

O, alangkah lekasnya waktu

Tapi engkau pergi
Setelah meninggalkan api kecil di hati kami
Yang tak akan pernah mati

Dan kami akan terus melangkah
Mengikuti jejakmu
Agar Tanahair kami penuh berkah.










Berikut puisi yang dibacakan Inayah dengan judul 'Karena Ayahku' usai acara tahlilan hari ke-7 Gus Dur.


'Karena Ayahku'
Kalau aku orang dermawan karena Ayahku yang mengajarkan
Kalau aku jadi orang toleran, itu karena Ayahku yang menjadi panutan
Kalau aku jadi orang beriman, itu karena Ayahku yang menjadi imam
Kalau aku jadi orang rendah hati, itu karena ayahku yang menginspirasi,
Kalau aku jadi orang cinta kasih, itu karena ayahku memberi tanpa pamrih
Kalau aku bikin puisi ini karena ayahku yang rendah hati.
0 Responses

SILAHKAN PROTES...