Sistem Diplomasi Indonesia Menjadi Model Bagi Negara Dunia Ketiga


Sistem Diplomasi Indonesia Menjadi Model Bagi Negara Dunia Ketiga

Jakarta-VOI News - Sistem Diplomasi Indonesia menjadi model diplomasi bagi negara dunia ketiga,  karena didasarkan atas moral dan sikap anti penjajahan yang selama ini terus dipegang teguh para diplomat Indonesia. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Triyono Wibowo, saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Pendidikan dan Pelatihan Terpadu di lingkungan Departemen Luar Negeri RI hari ini (Senin, 21/12/09) di Jakarta.

Menurut Triyono, diplomat Indonesia selalu menjadi perhatian bagi pihak lain dalam berbagai hal seperti, perlucutan senjata, keadilan ekonomi Internasional, lingkungan hidup dan perubahan iklim. Selain itu, diplomat Indonesia juga harus mampu mempertahankan dan melanjutkan sistem diplomasinya yang berpedoman pada kekuatan kebenaran moral dan kekuatan kebenaran argumentasi.

"Pada waktu yang lalu, kekuatan diplomasi kita adalah terletak pada kebenaran moral dan power of argument. Kekuatan argumen kita dan keyakinan kebenaran moral itulah yang telah membuat Indonesia dan diplomasi Indonesia tegak selama ini. Sikap kita yang anti penjajahan menjadikan Indonesia pemimpin di antara negara-negara dunia ketiga untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan atau memperoleh kemerdekaan. Power of argument kita itulah yang antara lain menjadikan kita, Indonesia selalu di dengar oleh pihak lain dalam berbagai soal", tegas Wamenlu RI tersebut.

Lebih jauh, Triyono menegaskan bahwa diplomasi Indonesia terus mengalami perubahan, baik pada saat lima tahun yang lalu maupun lima tahun yang akan datang.

Bahkan, berdasarkan pendapat pengamat politik luar negeri, pada tahun 2025 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia ke-14 dengan total pendapatan domestik bruto sebesar 1 koma 5 triliun dolar Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 2050, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi dunia ke-7 dengan total pendapatan domestic bruto sebesar 8 triliun dolar Amerika Serikat.

Untuk itu, diplomat Indonesia harus tetap melakukan perubahan, mendukung, serta berdiri di samping dan di depan pemimpinnya untuk menjadikannya sebagai pemimpin sejati. (vsk/asep/LPP RRI)

0 Responses

SILAHKAN PROTES...